PDM Kabupaten Sijunjung - Persyarikatan Muhammadiyah

AROSUKA, HALUAN — Mengatasi berba­gai persoalan yang dihadapi remaja dan generasi muda Islam dalam  satu dekade belakangan, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Solok meng­gelar tablig akbar, yang diikuti oleh ratusan pelajar dan pengurus ormas islam yang ada di daerah itu. Kegiatan yang digelar di Masjid Raya Cupak, Minggu (28/2) itu menghadirkan penceramah ustadz Hida­yatullah,Lc,MA yang juga ketua MUI Sijunjung.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Solok Jons Manedi meng­ungkapkan, kenakalan remaja dengan berbagai persoalannya saat ini semakin menghawatirkan. Angka kenakalan itu, dari tahun ke tahun terus mengalami pening­katan, dengan pelakunya kebanyakan masih berusia dibawah 17 tahun. “ Kondisi ini membuat kita merasa miris, kalau tidak segera diatasi, kita yakin beberapa tahun kedepan moral anak bangsa ini akan semakin hancur,” kata Jons kepada Haluan selepas kegiatan itu.

Melalui tablig akhbar ini kata Jons, setidaknya para remaja saat ini dikenalkan terhadap berbagai bahaya yang kini mengan­cam pendangkalan akidah, terutama bagi generasi muda Islam yang sedang keran­jingan dengan teknologi dan komunikasi yang dapat diakses kapan saja melalui internet.

”Selain dipaparkan secara syari’at tentang cara hidup dan pergaulan yang diajarkan oleh agama Islam, peserta juga dibuka ruang untuk tanya jawab, sehingga mereka menggali berbagai persoalan yang ada yang sebetulnya sudah dekat dengan kehidupan mereka sendiri,” paparnya.

Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh para siswa yang berasal dari beberapa sekolah seperti MAN Amal Cupak, MTs Muham­madiyah cupak, SMPN 2 Gunung Talang, SMPN 6 Gunung Talang, MUI Nagari, Pemuda Muhammadiyah dan jamaah mesjid dan mushalla yang ada di nagari cupak.

Sementara itu Ust. Hidayatullah, Lc. MA dalam tausiahnya menyebutkan Bangsa Indonesia sedang di serang dari segala penjuru.

Hari ini sudah masuk pada perang dunia ketiga, tapi perperangan bukan perang secara fisik dan perang yang tidak pakai senjata senjata api. Perang dunia ketiga adalah perang pikiran, perang teknologi.

“Teknologi juga telah saat ini secara tak langsung telah menjauhkan ummat Islam dengan agamanya, karena disibukkan dengan aktifitas yang ada di dunia maya, sehingga lalai dalam mem­pelajari agamanya sendiri,” kata ketua MUI kab. Sijunjung ini.

Di samping itu, berbagai pemberitaan miring terhadap dunia Islam, telah me­munculkan ketakutan yang berlebihan terhadap agama Islam. Padahal sejatinya, Islam telah mengajarkan kedamaian dan membawa rahmat bagi seluruh alam semes­ta. “Ini yang tengah terjadi, pemuda-pemuda Islam direcoki dengan pemahaman yang menimbulkan pendangkalan akidah, sehingga mereka jauh dari tuntunan Alqur­an dan sunnah,” beber Hidayatullah.

Terkecuali itu, kata Hidayatullah, peran penting keluarga dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan dalam memberikan pengawasan terhadap generasi muda yang dianggap telah melenceng dari ajaran agama.

“ Kita tidak bisa menafikan, peran orang tua dalam mengawasi tingkah laku anak-anaknya sangat dibutuhkan, agar moral mereka tidak terlanjur rusak oleh teknologi yang hadir tanpa disadari ini,” pungkasnya. (h/ndi)

Kategori: Berita Muhammadiyah Daerah

• 2018
• 2016